Quantcast
Channel: Bisa Kimia » Haid
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2

Resep Sehat Wanita : PMS Go Away! (Bagian 2)

$
0
0

Gejala PMS

Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya, “Resep Sehat Wanita : PMS Go Away! (Bagian 1)”. Jika anda belum membaca artikel bagian 1, disarankan membacanya dahulu agar lebih paham mengenai materi yang dibahas.

Pada artikel sebelumnya kita telah mengenal apa yang dimaksud dengan PMS, siapa saja yang mengalaminya, dan kapan gejala itu terjadi. Nah dalam bagian kedua ini, akan dijelaskan apa yang menjadi penyebab PMS. Yuk, kita bedah satu per satu!

Apa penyebab PMS?

Hingga saat ini belum dapat ditentukan secara pasti apa penyebab PMS. Namun berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa PMS terjadi.

1.  Fluktuasi Hormon Progesteron dan Estrogen

Pada saat fase luteal terjadi, kadar hormon progesteron akan meningkat, sebaliknya hormon estrogen mulai menurun. Di dalam tubuh, hormon progesteron berinteraksi dengan bagian tertentu dari otak yang terkait dengan relaksasi.  Nah, fluktuasi hormon inilah yang menjadi pemicu gejala PMS.

2.  Berkurangnya Kadar Endorphin

Di dalam sistem saraf pusat manusia, terdapat hormon yang disebut hormon endorphin. Endorphin merupakan hormon yang menyebabkan perasaan senang, bahagia, dan membuat orang kurang sensitif terhadap rasa nyeri.

Pada fase luteal, kadar hormon ini akan berkurang. Akibatnya, wanita cenderung merasa tidak bahagia, mudah tersinggung, dan mudah merasakan nyeri, seperti sakit kepala, nyeri punggung atau nyeri haid.

3.  Berkurangnya Kadar Serotonin

Serotonin merupakan suatu senyawa kimia di dalam otak yang mengatur suasana hati dan kepekaan terhadap nyeri. Fase luteal juga berakibat menurunnya kadar serotonin. Rendahnya kadar serotonin menyebabkan wanita mudah mengalami depresi.

4.  Pengaruh Hormon Prostaglandin

Prostaglandin adalah setiap anggota kelompok senyawa lipid, yang berasal dari berbagai asam lemak tak jenuh oksigen siklik, yang memiliki tindakan mirip hormon. Senyawa ini berperan dalam mengatur kontraksi dan relaksaksi otot polos jaringan.

Prostaglandin dihasilkan diseluruh organ tubuh, termasuk di area-area gejala PMS, seperti : payudara, otak, rahim, ginjal, tulang belakang dan saluran cerna. Aktivitas prostaglandin menyebabkan penyempitan pembuluh darah, kepekaan tulang belakang terhadap nyeri, payudara sakit, kram, demam dan sembelit.

5.  Pola Makan dan Kebiasaan Buruk

Aktivitas hormonal diatas dapat mempengaruhi fungsi ginjal. Akibatnya keseimbangan air dan garam dalam tubuh terganggu. Kebiasaan mengkonsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula, garam, kafein, dan lemak, akan menyebabkan gejala PMS berupa pertambahan berat badan atau pembengkakan pada bagian tubuh. Hal ini terjadi akibat retensi cairan, atau penahanan air di dalam tubuh.

Hal-hal lain yang dapat berpengaruh buruk terhadap PMS yaitu :

–  Kurangnya asupan vitamin, terutama vitamin B6, vitamin E, dan vitamin C

–  Rendahnya kadar mineral, antara lain : zat besi, mangan, magnesium, seng, asam lemak tak jenuh (omega 3) dan asam lemak linoleat (omega 6)

–  Kurang berolahraga atau tidak pernah melakukan aktivitas fisik

–  Kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol

Bersambung….

Apa tanda-tanda PMS? Bagaimana cara mengatasinya?

Baca kelanjutannya di : Resep Sehat Wanita : PMS Go Away! (Bagian 3)

Sumber Gambar : 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 2

Latest Images

Trending Articles